Cara Kaya Menurut Islam

Cara Kaya Menurut Islam

Cara jadi Kaya dalam Islam

Islam sangat menekankan konsep takdir dan rezeki, yang merupakan aspek kehidupan manusia yang telah diketahui, dicatat, dikehendaki, dan ditetapkan oleh Allah sejak penciptaan. Namun hal ini tidak berarti bahwa manusia tidak mempunyai hak untuk menentukan bagaimana mereka akan berakhir; sebaliknya, sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai makhluk-Nya untuk berikhtiar, memanjatkan doa, dan tawakal agar mendapatkan rezeki yang halal dan berkah.

Allah Swt lah yang memutuskan segala sesuatu berdasarkan kehendak-Nya. Apa yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya diketahui dan merupakan yang terbaik oleh-Nya. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:

“Sungguh, Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki); sungguh, Dia Maha Mengetahui, Maha Melihat hamba-hamba-Nya.” (Q.S Al-Isra: 30).

Berikut adalah cara bagaimana menjadi kaya dalam Islam, di antaranya:

1. Berikhtiar, usaha yang maksimal.

Sekalipun setiap orang mempunyai batas penghidupan yang berbeda-beda, jika mereka berusaha dan bekerja keras, Allah akan memudahkan segalanya bagi mereka di setiap langkahnya. Untuk memperoleh rezeki yang nikmat, keimanan kepada Allah Swt juga harus menjadi landasan ikhtiar seseorang.

Baca juga: Inilah 8 Jalan Rezeki dalam Al-Qur'an

2. Bertobatlah dan memohon ampunan kepada Allah

Jauhi perbuatan-perbuatan yang dilaknat Allah. Dan jika Allah meridhoi, pintu rezeki akan terbuka lebar.

3. Menjaga silahturahmi

“Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim).

4. Memperbanyak sedekah

Membuka pintu rezeki melalui sedekah ibarat menanam sesuatu yang bermanfaat sebelum menuai hasilnya. Bersedekah merupakan salah satu benih kebaikan yang perlu kita tabur agar dapat melahirkan kebaikan yang lebih banyak lagi.

5. Mensyukuri setiap nikmat

Bersyukur akan membuat nikmat terus ditambah.

Rezeki sudah diatur oleh Allah. Tinggal kita untuk bertanggungjawab untuk berusaha, berdoa, dan bergantung kepada-Nya dapat membantu dalam meraih kekayaan melalui cara-cara yang sesuai dengan ajaran agama dan tidak melanggar prinsip-prinsip keislaman.

Anda ingin jadi orang kaya? Jika ditanya demikian tentunya semua orang menginginkannya. Sehingga tidak mengherankan jika banyak orang mengidolakan orang kaya masa kini sebagai inspirator. Beberapa sosok yang sering disebut diantaranya seperti Bill Gates maupun Jack Ma. Namun sebagai seorang muslim, sebenarnya seperti apa sih ciri-ciri orang kaya menurut Islam?

Sebagai agama penyempurna agama-agama terdahulu, tentunya Islam memiliki panduan yang lengkap. Jangankan masalah harta dan kekayaan, dari masalah pribadi hingga bernegara pun ada di dalamnya. Dengan demikian sudah sepantasnya seorang muslim menjadikan agama Islam sebagai pijakan, terlebih jika ingin meraih kekayaan.

Sebagai syarat kekayaan, harta bagi seorang muslim bisa berakibat dua hal. Jika seorang muslim belum memiliki kepribadian Islam, bisa saja kekayaan menjerumuskannya pada maksiat. Namun jika seorang muslim telah berkepribadian Islam, kekayaan bisa jadi manfaat baik untuk dirinya maupun sesama seperti memberi bantuan pengobatan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seorang muslim harus memiliki alasan kuat untuk menjadi orang kaya. Jika karena dorongan keinginan, hal itu tidak lain adalah karena nafsu. Dengan demikian Islam memiliki pandangan tersendiri terkait hakikat orang kaya.

Ilustrasi kejujuran pada Tuhan.

Dalam melakukan pekerjaan atau menjalankan bisnis, jadikan kejujuran sebagai prinsip utama. Tetap pada jalur yang benar dalam bertransaksi dan jangan melakukan hal-hal terlarang yang hanya menguntungkan kita.

Berikut ini tips untuk cepat kaya menurut Islam:

Nah itulah sejumlah cara cepat kaya menurut Islam yang bisa diikuti oleh para umat Islam. Ingatlah bahwa setiap rezeki datangnya dari Allah SWT. Maka yang terpenting adalah mendekatkan diri dan memohon ridho-Nya.

2. Takutlah kepada Allah SWT

Mempererat ikatan kekeluargaan

Salah satu cara cepat kaya menurut Islam adalah mempererat ikatan kekeluargaan dan berbagi dengan keluarga. Berbuat baiklah pada keluargamu, jalinlah hubungan yang baik dengan mereka sehingga setiap kebaikan akan datang kepadamu. Bukan rahasia lagi bahwa memutuskan tali silaturahmi dalam keluarga adalah hal yang paling dibenci oleh Allah SWT. Berperilaku baik kepada mereka, maka rezeki akan datang kepada kita.

Anas bin Malik (RA) meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berkata: "Barang siapa yang mencintai bahwa dia akan diberi lebih banyak rezeki dan bahwa umurnya akan diperpanjang, maka dia harus menyatukan tali kekerabatannya." (Bukhori & Muslim)

Banyak orang yang menginginkan kemakmuran dan kekayaan dalam hidupnya. Namun , tidak semua orang mengetahui bagaimana caranya agar dapat meraih kekayaan tersebut. Tak jarang , manusia menggunakan berbagai cara agar memperoleh kekayaan dengan jaan yang buruk, seperti menipu , korupsi, mencuri dan sebagainya . Padahal, apalah arti kekayaan itu, bila kekayaannya tidak berkah, yang berakibat merasa tidak bahagia dan selalu gelisah.

Oleh karena itu, alangkah baiknya bila cara untuk mendap atkan kekayaan tersebut ditempuh dengan cara yang baik. Berikut ini, cara menjadi kaya menurut Islam :

Menyambung Tali Silaturahmi

Sering-seringlah berkunjung ke sanak saudara, baik saudar dekat maupun jauh. Karena silaturahmi akan melancarkan pintu rezeki bagi setiap umat yang menjalaninya.

Mintalah ampunan dari Allah SWT

Pria memohon ampun pada Allah SWT.

Salah satu cara terbaik untuk menjadi kaya adalah dengan menyucikan diri. Sebagai manusia tentunya kita tidak akan pernah luput dari dosa. Hal itu lah yang mungkin membuat kita dijauhkan dari rezeki, maka dari itu kita dianjurkan untuk selalu meminta ampunan kepada Allah SWT.

“Aku berkata (kepada mereka): ‘Mintalah ampunan dari Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun; Dia akan menurunkan hujan kepadamu dengan banyak, Dan memberimu peningkatan kekayaan dan anak-anak, dan memberimu kebun-kebun dan menganugerahkan kepadamu sungai-sungai.'” (71:10-12)

Haruskah Seorang Muslim Kaya?

Meskipun kekayaan sejati bukanlah soal harta, namun jangan sampai seorang muslim menganggap harta harus dijauhi. Sebab dengan memiliki harta kekayaan, seorang muslim bisa memberikan manfaat yang lebih. Di tangan orang yang bertakwa, kekayaan bisa mendatangkan banyak pahala baik untuk bantuan sosial atau membahagiakan santri.

Kembali kekayaan bukanlah sesuatu yang harus dipandang buruk. Sebagai sebuah sarana, semua menjadi tergantung kepada pemakainya. Berkenaan dengan pentingnya seorang muslim memiliki ketercukupan harta, Rasulullah SAW pernah mendoakan sahabatnya :

“Ya Allah banyakkanlah harta dan anak-anaknya serta berikanlah keberkahan pada apa yang telah Engkau berikan kepadanya”. (HR Al-Bukhari)

Saat kekayaan telah berada di genggamannya, seorang muslim akan terus memberikan kemanfaatan jika ciri kaya sejati ada padanya. Dirinya akan membahagiakan orang-orang di sekeliling mulai dari keluarga, kerabat, tetangga hingga sesama saudara muslim. Kebermanfaatan hartanya akan mendatangkan keberkahan dalam hidupnya.

Keberkahan adalah kunci utama dalam mengarungi kehidupan di dunia. Hal tersebut tidak akan didapatkan melainkan melalui berbagai amal sholeh, hingga Allah ridho terhadapnya. Saat keberkahan hidupnya dan keluarganya akan senantiasa dipenuhi dengan ketenangan dan kehangatan.

Ibadah Haji di Mekah 2018

Ziarah atau haji dan umrah dapat dilakukan bagi mereka yang mampu melakukannya. Jadi jika kamu mampu, alangkah baiknya untuk tidak ditunda-tunda berkunjung ke rumah Allah SWT tersebut.

Rasulullah berkata, “Jadikanlah haji dan umrah itu saling mengikuti, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa sebagaimana embusan itu menghilangkan kotoran besi, emas dan perak, dan haji yang diterima membawa pahala yang tidak kurang dari surga.” (Tirmidzi)

Kewajiban utama kita di dunia adalah beribadah kepada Allah SWT. Sementara hal-hal lainnya harus dilakukan setelah itu. Luangkan waktu sebanyak mungkin untuk beribadah kepada Allah SWT.. Sholat tepat waktu, lebih baik lagi dengan sholat sunnah, bersedekah dan masih banyak lagi.

Abu Hurairah (RA) melaporkan bahwa Nabi SAW berkata, Allah berfirman, “Hai anak Adam! Luangkan waktu untuk terus menyembah-Ku, Aku akan mengisi dadamu dengan kekayaan, dan menghapus kemiskinanmu. Dan jika kamu tidak melakukannya. Aku akan membuat tanganmu penuh dengan pekerjaan, dan tidak akan menghapus kemiskinanmu'.” (Ibnu Majah)

Ciri-Ciri Orang Kaya Menurut Islam

Tidak bisa dipungkiri bahwa harta kuat dalam menarik manusia untuk memilikinya. Sehingga orang-orang akan saling berlomba untuk mendapatkannya. Bahkan tak sedikit dengan cara yang menyimpang.

Karena memiliki potensi membawa keburukan pada manusia, Islam memiliki pandangan tersendiri terkait orang kaya. Rasulullah SAW memberi gambaran bahwa orang kaya adalah mereka yang memiliki kekayaan jiwa.

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda : “ Kekayaan itu bukan soal keberlimpahan harta benda dunia, melainkan kekayaan sejati adalah kekayaan jiwa”. (HR Bukhari dan Muslim)

Dengan kekayaan jiwa, seorang muslim akan melihat kehidupan penuh rasa syukur. Alih-alih ingin mendapatkan harta sebanyak-banyaknya, apa yang dimilikinya pun ingin dia bagi pada sesama.

Sedangkan untuk memiliki kekayaan sejati ini, faktor utamanya bukanlah berlebihan ekonomi. Melainkan dekatnya seorang muslim kepada ilmu.

Selain hadits tentang orang kaya sejati di atas, terdapat sikap salah seorang sahabat Rasulullah SAW berkenaan dengan harta. Suatu hari Abdurahman Bin Auf pernah berdoa agar dijadikan oleh Allah Ta’ala sebagai orang miskin setelah mendengar berita dari Nabi SAW.

Begitulah keadaan orang Islam yang kaya sebenarnya. Dirinya senantiasa merasa qona’ah dengan apa yang dimiliki. Tidak merasa iri dengan apa yang dimiliki saudaranya. Karena hakikatnya harta hanya sebatas sebagai sarana untuk menjalankan ketaatan.

Bagi seorang muslim yang memiliki pemahaman benar, harta hanya di genggaman tangannya. Kemudian dirinya akan berusaha membendung agar harta tak menguasai hatinya.

Pada hakikatnya, setiap makhluk telah dijamin rezekinya oleh Allah Ta’ala. Sehingga tak sepantasnya seseorang mengkhawatirkan kehidupannya. Rasulullah SAW bersabda :

“Sesungguhnya seseorang diantara kalian tidak akan meninggal dunia melainkan setelah dia mendapatkan seluruh rezeki (yang Allah tetapkan) padanya secara sempurna. Maka janganlah kalian bersikap tidak sabaran dalam menanti rezeki. Bertakwalah kepada Allah wahai manusia. Carilah rezeki secara proporsional. Ambilah yang halal dan tinggalkanlah yang haram”. (HR Al-Hakim)

Dengan demikian seorang muslim akan terus berhati-hati dalam bekerja meski dirinya niat mendapat kekayaan. Karena bisa saja Allah menyimpan kebaikan saat harta dirasa menjauh. Dan bisa jadi kekayaan yang dimiliki akan berdampak buruk jika segera Allah berikan kepada salah seorang hambanya.

Kekayaan bukanlah apa yang ada dalam genggaman. Bagi seorang muslim, adanya harta adalah sebagai sarana mengembangkan diri. Kekayaan bagi seorang muslim adalah tingginya rasa syukur yang dimiliki.