Hp Yang Setara Dengan Iphone

Hp Yang Setara Dengan Iphone

MediaTek Helio G70

Ada satu lagi saudara dari Helio G85 yang punya kinerja serupa saat bermain game, yaitu MediaTek Helio G70 yang diandalkan oleh sejumlah ponsel entry level terbaik semisal Tecno Spark 6, Infinix Hot 11, dan realme C25.

MediaTek Helio G70 adalah SoC yang terbilang ideal untuk kegiatan bermain game berat, karena mengandalkan dua pasang CPU ARM Cortex A75 yang beroperasi hingga 2 GHz, serta enam inti efisiensi ARM Cortex A55 berkekuatan 1.8 GHz.

Kedelapan inti CPU ini tentunya turut didukung dengan GPU ARM Mali-G52 yang berkinerja sungguh baik, beroperasi pada frekuensi 820 MHz. Di sisi lain, chipset ini juga mendukung tipe memori RAM LPDDR4X hingga kapasitas 8 GB.

SoC ini juga dilengkapi dengan kemampuan Secure ISP agar hasil pemindaian Face Unlock tetap terjaga dengan aman. Nah, untuk semakin membuat pengalaman gaming jadi mengasyikkan, terdapat teknologi gaming MediaTek HyperEngine yang dapat mengatur alokasi sumber daya dan jaringan secara optimal.

Qualcomm Snapdragon 820

Qualcomm senantiasa menghadirkan chipset berkualitas untuk berbagai segmen. Nah, yang satu ini merupakan Snapdragon 820 yang memasuki kelas flagship, namun merupakan chipset keluaran tahun 2015 yang terbilang lawas. Tentu tidak bisa dibandingkan dengan Snapdragon 870 atau 888 yang lebih baru.

Dari segi spesifikasinya, Snapdragon 820 mengantongi konfigurasi quad core dengan cakupan dua inti Kryo berkekuatan 2.2 GHz dan dua unit hemat daya Kryo 1.6 GHz. Memiliki clock speed sebesar 2.2 GHz, otomatis membuat dapur pacu CPU-nya lebih unggul dibandingkan Helio G85 dengan clock speed 2 GHz.

Adapun kartu pengolah grafis (GPU) yang dibawakannya merupakan Adreno 530 dengan frekuensi 624 MHz. Sayangnya, kemampuan GPU ini masih kalah ketimbang GPU Mali G52 MP2 pada Helio G85 yang meraih frekuensi 1000 MHz.

Lanjut lagi, Snapdragon 820 juga dibekali dengan proses fabrikasi 14 nanometer, sedikit lebih besar dari 12 nm pada Helio G85. Pun pada besaran TDP (Thermal Design Power) keduanya, Helio G85 jauh lebih unggul di angka 5 W sementara Snapdragon 820 memiliki TDP 11 W. Ini bisa diartikan, Snapdragon 820 lebih rentan panas dibanding Helio G85.

Perbedaan pun kian berlanjut dari sisi multimedia, di mana Snapdragon 820 mendukung resolusi kamera maksimal 1x 28 MP dan 2x 13 MP, sedangkan Helio G85 mendukung resolusi lebih besar yakni 1x 48 MP dan 2x 16 MP. Di sisi lain, Snapdragon 820 justru sudah mendukung perekaman video 4K pada 30 FPS, lebih unggul dibanding Helio G85 yang hanya mendukung perekaman 2K pada 30 FPS.

Adapun di sisi konektivitas, Snapdragon 820 lebih unggul berkat jaringan LTE Cat. 12 yang punya kecepatan unduhan mencapai 600 Mbps dan unggahan hingga 150 Mbps. Berbeda dengan Helio G85 dengan protokol LTE Cat. 7 pada tingkat kecepatan maksimal 300 Mbps (unduhan) dan 100 Mbps (100 Mbps).

Sebagai informasi, beberapa HP yang diotaki Snapdragon 820 antara lain Samsung Galaxy S7, LG G5, LG V20, Xiaomi Mi 5, Motorola Moto Z, OnePlus 3, Sony Experia XZs, Vivo Xplay 6, dan masih banyak lagi.

Kelebihan Snapdragon 820 dibandingkan Helio G85

Kekurangan Snapdragon 820 dibandingkan Helio G85

MediaTek Helio P90

Berikutnya merupakan "saudara" dari Helio G85, namun berada pada seri yang berbeda. Adalah MediaTek Helio P90, sebuah SoC kelas mid range yang dirancang bukan untuk keperluan gaming secara khusus, melainkan untuk penggunaan yang lebih umum.

Lebih tepatnya lagi, MediaTek Helio P series dimaksudkan untuk perangkat yang berbodi ramping, serta memiliki konsumsi daya yang lebih hemat tanpa mengurangi kinerja dapur pacu secara signifikan.

Yang menjadikan Helio P95 lebih layak diminati adalah sisi konektivitasnya. Diketahui ia memiliki dukungan 4G LTE Cat. 12 yang lebih unggul dari LTE Cat. 7 pada Helio G85. Imbasnya, Helio P90 pun memiliki dukungan speed yang tinggi hingga 600 Mbps (unduhan) dan 150 Mbps (unggahan).

Dari konfigurasi CPU-nya, kedua SoC ini tidak jauh berbeda. Helio P95 disusun atas delapan inti CPU yang meliputi dua unit performa Cortex A75 berkekuatan 2.2 GHz plus enam unit Cortex A55 dengan frekuensi 2 GHz. Hampir sama persis dengan Helio G85, hanya saja varian Helio G tersebut hadir dengan frekuensi 2 GHz saja alih-alih 2.2 GHz.

Adapun set instruksinya juga berbeda, yakni ARMv8.2-A pada Helio P90 dan ARMv8-A pada Helio G85. Keduanya juga diketahui sama-sama memiliki proses fabrikasi 12 nanometer dengan TDP (Thermal Design Power) sebesar 5 W.

Sementara itu, Helio P90 dihadirkan dengan kartu pengolah grafis PowerVR GM9446 dengan frekuensi 970 MHz, serta memungkinkan smartphone untuk mengemas resolusi kamera 64 MP dengan fitur perekaman 4K (3840 x 2160 piksel).

MediaTek Helio P90 juga turut mengemas salah satu kemampuan AI terbaik di kelasnya, mengusung teknologi APU 2.0 yang diklaim 50% lebih bertenaga dibandingkan perangkat persaingnya. Sejauh ini, Helio P90 dapat ditemukan pada OPPO Reno3 dan Ulefone Armor 9. Keduanya dirilis pada tahun 2020.

Sebagai chipset besutan Samsung, Exynos 8890 hadir untuk ponsel-ponsel kelas flagship. Ia merupakan salah satu SoC yang mampu bersaing dengan Snapdragon maupun Helio di masanya. Kendati begitu, Exynos 8890 sendiri merupakan chipset jadul yang dirilis pada kuartal pertama tahun 2016.

Hadir di Samsung Galaxy S7, chipset Exynos 8890 memiliki proses fabrikasi 14 nm LPP dengan konfigurasi CPU berformat 4 + 4, yakni dua inti custom bernama Mongoose (2.3 GHz, namun dapat mencapai 2.6 GHz pada muatan dual core), serta dua unit hemat daya Cortex A53 (1.6 GHz).

Chipset ini turut diiringi dengan kartu pengolah grafis Mali T880 MP12 yang berlari pada frekuensi 650 MHz. Selain Samsung Galaxy S7, SoC ini juga bisa ditemukan pada sejumlah smartphone lainnya seperti Meizu Pro 6 Plus, Samsung Galaxy S7 Edge, Galaxy Note 7, serta Samsung Galaxy Note Fan Edition.

Kelebihan Exynos 8890

Kekurangan Exynos 8890

Menggunakan pembatasan Aplikasi

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,

Suara.com - UNISOC Tiger T606 setara dengan chipset apa? setidaknya ada 5 chipset yang kinerjanya bisa disamakan dengan UNISOC Tiger T606.

UNISOC Tiger T606 (sebelumnya Spreadtrum) merupakan SoC octa core entry level dengan dua core ARM Cortex A75 besar dengan kecepatan hingga 1,6 GHz dan enam core ARM Cortex A55 hemat daya hingga 1,6 GHz.

SoC-nya mencakup modem LTE (TDD-LTE, FDD-LTE, TDSCDMA, WCDMA, CDMA, GSM), pengontrol memori LPDDR4X 1600 MHz, GPU ARM Mali G57 MP1 pada 650 MHz dan ISP tri core (24, 8 dan maks 8 MPiksel). Chip ini diproduksi di TSMC dalam FinFET 12nm.

Chipset yang satu ini dibekali dengan prosesor Octa-core 2xA75 + 6xA55 pada 1,6GHz berdasarkan node proses 12nm.

Baca Juga: Perbandingan Snapdragon 6 Gen 1 vs MediaTek Helio G99

Kemudian dalam hal grafis, UNISOC Tiger T606 mengusung GPU Single-Core Arm Mali G57 pada 650MHz dengan resolusi layar maksimal HD+ pada 90Hz. Dekode dan enkode video pada 1080p 60fps.

Memori LPDDR4X pada 1600MHz dengan dukungan eMMC 5.1, UFS2.1, dan UFS2.2 dengan konektivits LTE Cat 7 dengan WiFi 802.11 ac/b/g/n dan TDD-LTE, FDD-LTE, TD-SCDMA, WCDMA, dan GSM. Dukungan Bluetooth 5.0.

Mengacu pada spesifikasi tersebut, banyak pengguna bertanya-tanya UNISOC Tiger T606 setara dengan chipset apa?

Dilansir Suara.com dari berbagai sumber, setidaknya ada lima chipset yang layak disandingkan dengan UNISOC Tiger T606. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

UNISOC Tiger T606 Setara Chipset Apa?

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Chipset UNISOC, dari yang Teburuk hingga Terbaik

1. MediaTek Helio G85

MediaTek Helio G85 hanya 38.15% lebih baik daripada UNISOC Tiger T606. Ia memiliki 8 core pada 2 GHz dan GPU Mali-G52 MC2 versus 8 core pada Mali-G57MP dengan Mali-G57MP.

Dalam tes benchmark AnTuTu, hasil MediaTek Helio G85 lebih cepat dari UNISOC Tiger T606 sebesar 36.48%, mencetak 215224 poin vs 157694 poin. Dalam tes 3DMark, skor 714 poin melawan 408 , di mana 75.00% lebih tinggi.

Meski demikian, ecepatan modem built-in di UNISOC Tiger T606 lebih baik, 150 Mbps vs 100 Mbps, sehingga Anda akan mendapatkan layanan Internet yang lebih cepat.

2. Qualcomm Snapdragon 680

Berdasarkan benchmark Geekbench 5 dan 6, kinerja Snapdragon 680 hanya 10 hingga 20% lebih baik dibandingkan rata-rata Unisoc T606. Hal ini berarti peningkatan gaming, multimedia, dan pemrosesan umum yang lebih baik.

Selain itu, Snapdragon 680 dengan GPU Adreno 610-nya memperoleh skor 257.833 poin pada tes Antutu Benchmark, 9,07% lebih tinggi dibandingkan Unisoc T606 dan 445 poin pada tes 3DMark, 9,07% lebih tinggi dibandingkan Unisoc T606.

Chipset ini juga menawarkan TDP yang lebih rendah sebesar 3W (10W untuk pesaingnya), sehingga menghasilkan lebih sedikit panas saat bermain game dan tugas-tugas kompleks.

Di sisi lain, prosesor 1,6GHz T606 dengan GPU Mali-G57MP mendapat skor 157.694 poin pada tes Antutu Benchmark dan 408 poin pada tes 3DMark.

Dalam uji performa gaming di dunia nyata, Snapdragon 680 mengungguli Unisoc T606 di berbagai game, seperti PUBG: Mobile, PUBG: New State, Call of Duty: Mobile, Fortnite, Genshin Impact, dan Mobile Legends: Bang Bang.

3. MediaTek Helio G88

MediaTek Helio G88 13.42% lebih baik daripada UNISOC Tiger T616. Ia memiliki 8 core pada 2 GHz dan GPU Mali-G52 MC versus 8 core pada Mali-G57MP dengan Mali-G57MP. Dalam tes 3DMark, skor 719 poin melawan 457 , di mana 57.33% lebih tinggi.

Prosesor ini memiliki TDP yang lebih rendah dari 5W (10W untuk pesaingnya), yang berarti bahwa perangkat berbasis chip ini akan lebih sedikit memanas selama menjalankan permainan (game) dan penggunaan kompleks lainnya.

Kecepatan modem built-in di UNISOC Tiger T616 lebih baik, 150 Mbps vs 100 Mbps, sehingga Anda akan mendapatkan layanan Internet yang lebih cepat.

UNISOC Tiger T612 lebih baik dibandingkan UNISOC Tiger T606 sebesar 14,32%. Ini memiliki 8 core pada 1,8 GHz dan GPU Mali-G57MP versus 8 core pada 1,6 GHz dengan Mali-G57MP.

Pada pengujian Antutu Benchmark, hasil UNISOC Tiger T612 lebih cepat dibandingkan UNISOC Tiger T606 sebesar 26,13% , dengan skor 198902 poin vs 157694 nilai. Dalam pengujian 3DMark , skornya 448 poin berbanding 408, yang berarti 9,80% lebih tinggi .

Chip tersebut memiliki TDP yang sama sebesar 10W, yang berarti perangkat yang berbasis pada CPU ini akan mengalami pemanasan yang sama selama bermain game dan tugas kompleks lainnya. Kecepatan modem internalnya sama (150 Mbps), jadi Anda tidak akan melihat perbedaan pada koneksi Internet Anda.

Samsung Exynos 9611 lebih baik daripada UNISOC Tiger T606 sebesar 30,37%. Ini memiliki 8 core pada 2,3 GHz dan GPU Mali-G72MP versus 8 core pada 1,6 GHz dengan Mali-G57MP.

Pada pengujian Antutu Benchmark, hasil Samsung Exynos 9611 lebih cepat dibandingkan UNISOC Tiger T606 sebesar 14,74% , mencetak 180933 poin vs 157694 nilai. Dalam pengujian 3DMark , skornya 778 poin berbanding 408, yang berarti 90,69% lebih tinggi .

Ini memiliki TDP lebih rendah yaitu 8W (10W untuk pesaingnya), yang berarti perangkat berbasis chip ini akan lebih sedikit panas selama bermain game dan tugas kompleks lainnya. Kecepatan modem internalnya sama (150 Mbps), jadi Anda tidak akan melihat perbedaan pada koneksi Internet Anda.

Itulah jawaban tentang UNISOC Tiger T606 setara dengan chipset apa. Ada 5 chipset masa kini yang kinerjanya hanya beda tipis dari UNISOC Tiger T606.

Kontributor : Damai Lestari

MediaTek Helio G85

Untuk Anda yang suka mengikuti perkembangan ponsel di kelas terjangkau, pastinya tidak asing lagi dengan MediaTek Helio G85. Ya, sudah tidak terbayang berapa banyak smartphone seharga Rp1-2 jutaan yang menggunakan chipset tersebut.

Helio G85 sejatinya merupakan SoC yang menjadi dasar bagi Helio G88. Keduanya memiliki performa yang hampir sama persis, dengan hasil skor pengujian benchmark yang saling interchangeable satu sama lain. Jadi, eksptektasikan pengalaman gaming yang tidak berbeda pada Helio G85.

Di dalam SoC tersebut, terdapat konfigurasi prosesor sebanyak delapan inti (octa core) dengan balutan dua inti High Performance berupa Cortex A75 (2 GHz) serta enam unit hemat daya Cortex A55 (1.8 GHz).

MediaTek Helio G85 dibangun pada proses fabrikasi 12 nm serta memiliki besaran TDP (Thermal Design Power) sebesar 5 W. Anda pun dapat menemukan kartu pengolah grafis (GPU) berupa Mali G52 MP2 yang berlari pada clock speed 1000 MHz.

Konfigurasi di atas merupakan sama persis dengan yang ada di Helio G88 dan Helio G80. Bahkan, baik Helio G85 maupun Helio G88 sama-sama mendukung RAM LPDDR4X dual channel berkekuatan 1800 MHz.

Perbedaan paling kentara antara kedua SoC ini terletak pada dukungan multimedia dan layarnya. Kalau Helio G88 mendukung hingga single camera berkekuatan 64 MP, Helio G85 hanya mendukung hingga 48 MP saja.

Kemudian, Helio G88 juga kini mendukung display dengan resolusi Full HD+ sekaligus dengan refresh rate 90 Hz, hal yang belum didukung oleh Helio G85.

Pada intinya sih, bisa dianggap bahwa Helio G88 dan Helio G85 adalah satu SoC yang sama dengan hanya sedikit perubahan pada dukungan kamera dan layarnya. Oh ya, Helio G85 juga belum mendukung MediaTek HyperEngine 2.0 seperti pada Helio G88.

Yang uniknya, laman Nanoreview menyatakan kalau Helo G85 berhasil meraih skor AnTuTu v9 lebih tinggi dari Helio G88. Sementara Helio G85 menawarkan skor 236.550 poin, Helio G88 justru hanya mendapatkan skor 229.226 poin. Perbedaan ini terpaut 3% saja.

Skor benchmark ini hanya perlu dijadikan acuan saja. Pada kondisi nyata, saya yakin Helio G85 dan Helio G88 tidak akan menunjukkan perbedaan performa yang terlihat. Jika pun ada perbedaan performa, hal ini ditentukan oleh faktor-faktor lainnya seperti optimasi antarmuka, keberadaan sistem pendingin, besaran RAM, dan lain sebagainya.

Saya sendiri pun menggunakan smartphone dengan SoC Helio G85, yaitu realme Narzo 20. Meski ponsel belum mendukung refresh rate 90 Hz maupun layar Full HD+, namun performanya masih tergolong relevan di tahun 2023. Setidaknya masih bisa dipakai Mobile Legends pada pengaturan grafis tertinggi tanpa delay sama sekali.

Exynos 9611 banyak disebutkan memiliki performa yang setara, atau bahkan tidak terlihat bedanya dengan Helio G88 atau Helio G85. Anda bisa menemukan Exynos 9611 pada sejumlah ponsel Samsung kelas menengah, seperti Samsung Galaxy A51, Samsung Galaxy M31s, Samsung Galaxy Xcover Pro, dan masih banyak lagi.

SoC besutan tangan Samsung sendiri ini memiliki keunggulan dari sisi besaran nanometernya. Jika Helio G88 memiliki litografi 12 nm, Exynos 9611 dibangun pada proses manufaktur lebih kecil yaitu 10 nm saja.

Bukan itu saja, Exynos 9611 juga menyajikan besaran clock speed yang lebih tinggi yaitu 2.3 GHz alih-alih 2.0 GHz. Lebih lengkap lagi, Exynos 9611 terdiri atas delapan inti prosesor yang terdiri atas klaster high performance dan hemat daya pada formasi 4+4.

Pada klaster pertama, menggunakan ARM Cortex berkekuatan 2.3 GHz. Sementara klaster kedua atau hemat dayanya mencakup Cortex A53 dengan frekuensi 1.7 GHz.

Meski clock speed prosesor high performance-nya lebih tinggi, namun jenis mikroarsitektur yang digunakan pada Exynos 9611 sedikit lebih lawas (Cortex A73 dan A53 vs. A75 dan A55).

Salah satu keunggulan lain dari Exynos 9611 terletak pada fitur multimedia dan konektivitasnya. Sang SoC Samsung ini mendukung modem 4G LTE Cat 12 yang sanggup meraih kecepatan download hingga 600 Mb per detik dan kecepatan upload hingga 150 Mb per detik.

Sementara itu, Exynos 9611 juga mendukung pengambilan footage hingga resolusi 4K pada frame rate 120 FPS. Lebih oke ketimbang Helio G88 yang hanya mendukung hingga resolusi 2K saja. Skor AnTuTu v9 ada Exynos 9611 tercatat meraih angka 230.633 poin, hanya beda 1% dari Helio G88 yang punya skor 229.226 poin.

Dari kubu Qualcomm, chipset yang dianggap setara dengan Helio G88 adalah Snapdragon 680. SoC ini umumnya dihadirkan pada ponsel kelas harga Rp2 jutaan, namun ada juga HP seharga Rp1 juta yang menggunakannya yaitu Redmi 10C.

Sebagai chipset kelas menengah, Snapdragon 680 tergolong punya performa unggul lantaran mengantongi spesifikasi prosesor dan grafis yang mumpuni. Di dalamnya, terdapat konfigurasi prosesor delapan inti menggunakan mikroarsitektur Kryo 265 Gold berbasiskan Cortex A73.

Klaster berperforma tinggi ini memiliki clock speed hingga 2.4 Hz. Sementara itu, terdapat juga klaster hemat daya yang gunakan Kryo 265 berbasiskan Cortex A53 dengan frekuensi 1.9 GHz.

Snapdragon 680 dibangun pada proses manufaktur 6 nm sehingga membuatnya sangat hemat daya serta memiliki efisiensi daya tinggi. Bahkan manufaktur 6 nm tersebut membuatnya setara dengan sejumlah SoC flagship dalam hal efisiensi.

Sebagai pengolah grafisnya, menggunakan Adreno 610 berkekuatan 1114 MHz agar performa gim dan video pada chipset ini begitu nendang dan maksimal.

Sisi konektivitas chipset menghadirkan modem LTE Cat 13 dengan kemampuan meraih download speed hingga 390 Mb per detik dan upload speed hingga 150 Mb per detik. Sehingga membuat Snapdragon 680 lebih unggul dibanding Helio G99 dengan LTE Cat 7.

SoC ini sama seperti Helio G88 dalam hal dukungan memori, menunjang RAM LPDDR4x dual channel. Ada juga dukungan terhadap memori internal dengan tipe eMMC 5.1 dan UFS 2.2. Snapdragon 680 juga diketahui memiliki skor AnTuTu v9 yang serupa dengan Helio G88 yaitu 268.284 poin.

Satu hal yang membuat perkembangan teknologi terasa pesat adalah ketika SoC kelas menengah bisa catch up dengan SoC di kelas flagship. Dalam kasus ini, Snapdragon 820 yang menjadi salah satu SoC flagship paling bergengsi di tahun 2015-2016 kini punya performa setara dengan Helio G88.

Karena merupakan SoC lawas, Snapdragon 820 pun hanya mengusung teknologi proses litografi 14 nm, sehingga membuatnya tidak sebaik Helio G88 dalam hal hemat daya. Snapdragon 820 dengan arsitektur ARMv8-A tersebut memiliki besaran TDP 11 W dengan jumlah transistor sebanyak 2 miliar.

Berbeda dengan Helio G88 yang sudah octa core, Snapdragon 820 masih mengandalkan konfigurasi quad core alias sebanyak empat inti prosesor. Keempat inti Kryo di dalamnya terbagi dalam dua klaster. Di klaster high performance-nya, meraih clock speed hingga 2.2 GHz sementara klaster hemat dayanya punya frekuensi 1.6 GHz.

Meski punya clock speed CPU lebih tinggi, tapi jumlah core-nya yang lebih sedikit turut membuatnya terbilang kalah saing dibanding Helio G88. Adapun pada kemampuan pengolahan grafisnya menggunakan Adreno 530 yang beroperasi pada frekuensi 624 MHz.

Snapdragon 820 hanya mendukung versi Bluetooth 4.1, namun modem LTE Cat 12 miliknya lebih unggul karena bisa hadirkan kecepatan unduhan dan unggahan secara optimal (600 Mb per detik dan 150 Mb per detik).

Walau dimaksudkan untuk kelas flagship, namun hasil benchmark AnTuTu v9 miliknya hanya 242.886 poin. Hanya lebih unggul 6% dari Helio G88 di skor 229.226 poin. Sejumlah ponsel mantan flagship yang menggunakan Snapdragon 820 adalah HTC10, LG G5, OnePlus 3, dan Sony Xperia XZs.

Harga Gift TikTok Lengkap Terbaru Mulai dari Termurah hingga Termahal

Cara Mengelola Pengaturan Darurat SOS di iPhone

Sistem panggilan darurat SOS di iPhone bisa diatur untuk memudahkan panggilan darurat pada kondisi yang dibutuhkan. Cukup buka menu “Pengaturan” lalu pilih menu “Darurat SOS”.

Selanjutnya Anda bisa mengatur cara panggilan darurat, seperti:

Cara Download Foto di TikTok Tanpa Watermark, Gak Perlu Aplikasi Tambahan

Sementara di posisi kedua, terdapat gift singa yang setara dengan 29999 koin atau Rp7.499.750 jika dikonversikan ke dalam mata uang rupiah. Hal inilah yang membuat live streaming di TikTok sering digunakan kreator untuk menambah penghasilan.

Beberapa kreator bahkan memiliki jadwal live tetap. Dalam praktiknya, live TikTok tanpa konten yang menarik sering dianggap sebagai salah satu cara ‘mengemis online’ oleh sebagian warganet.

Pertanyaan tentang Gift paus di TikTok berapa Rupiah, sudah terjawab bukan? Semoga artikel ini bermanfaat.

Editor: Komaruddin Bagja

Teknologi kian berkembang pesat, sehingga siapa pun kini dapat merasakan smartphone berkinerja baik meski harganya murah. Salah satu yang punya pengaruh besar terhadap lancarnya bermain game ataupun membuka banyak aplikasi pada HP adalah chipset yang digunakan.

Nah, salah satu chipset yang paling populer di kalangan entry level merupakan MediaTek Helio G85. Biasanya, Helio G85 tersedia pada HP yang dibanderol sekitar 2 hingga 3 jutaan, terlebih pada ponsel dengan value for money yang baik seperti produknya Xiaomi atau realme.

MediaTek Helio G85 sendiri tersusun atas delapan inti prosesor yang mencakup dua unit Cortex A75 berkekuatan 2 GHz dan enam unit hemat daya Cortex A55 yang beroperasi pada clock speed 1.8 GHz. Ia dibuat pada proses fabrikasi 12 nm dengan TDP atau Thermal Design Power sebesar 5 W, serta mengusung kartu pengolah grafis berupa Mali G52 MP2 dengan frekuensi 1000 MHz.

Walau Helio G85 adalah SoC yang layak dimiliki bagi Anda yang terpentok budget, namun ia bukanlah satu-satunya yang berkinerja tinggi. Masih ada beberapa chipset pesaingnya dengan performa serupa yang hadir dari beragam produsen lainnya, seperti Qualcomm, Exynos, dan juga HiSilicon.

Untuk mengetahui SoC yang punya kinerja serupa, kami pun melansir tabel ranking chipset dari Tech Centurion. Berikut ini adalah posisi Helio G85 dengan chipset-chipset dengan performa setara.

Seperti yang terlihat di atas, Helio G85 menduduki peringkat ke-69 dengan skor Centurion Mark sebesar 107 poin. Chipset ini dinilai tidak hanya dari performa benchmark-nya saja melainkan juga mempertimbangkan pengalaman pengguna, fitur, dan juga penggunaan sehari-hari seperti efisiensi daya, browsing, bermain game, dan sebagainya.

Nah, berdasarkan ranking tersebut, Carisinyal akan membahas spesifikasi dan ulasan singkat tentang 10 chipset yang posisinya paling berdekatan dengan Helio G85. Hal ini supaya Anda bisa memiliki gambaran saat membandingkan dua ponsel yang gunakan SoC berbeda. Yuk, simak yang berikut ini!

Cara Mengunci Aplikasi di HP Android

Cara mengunci aplikasi di HP yang Anda terapkan harus sesuai dengan mereknya. Cara kunci aplikasi di iPhone tentu berbeda dengan perangkat Android. Bahkan, merek Android sangat beragam sehingga cara menggembok aplikasinya juga berbeda-beda.

Cara Melihat Hasil Gift TikTok dengan Mudah, Kreator Wajib Tahu!

Kepopuleran TikTok itu salah satunya disebabkan oleh fitur-fiturnya yang tak hanya menghibur, tetapi juga membuat pengguna bisa memperoleh penghasilan. Live streaming di TikTok adalah salah salah satu cara mendapatkan uang dari platform tersebut.

Bagi pengguna yang melakukan live streaming, mereka biasanya akan memperoleh gift dari penonton. Nantinya, gift yang didapatkan dapat dikonversikan menjadi uang tunai.